· Tempat Wisata
1. Perkebunan Teh Kayu Aro
Perkebunan
ini dirintis tahun 1925 – 1928 oleh perusahaan Belanda NV HVA,
perkebunan ini tercatat sebagai perkebunan teh tertua di Indonesia. Di
tengah perkebunan terdapat “Aroma Pecco” yang merupakan sebuah taman
dengan sebuah kolam yang pada zaman penjajahan Belanda dulu merupakan
tempat penampungan air bagi perkebunan teh.
2. Masjid Kuno Pondok Tinggi
Masjid
ini dibangun secara gotong royong oleh masyarakat dusun Pondok Tinggi
pada Tanggal 1 Juni 1874 dengan dinding terbuat dari anyaman bambu,
tahun 1890 dindingnya diganti dengan kayu yang berukir bermotif berbagai
bangsa Persia, Romawi, Mesir dan motif lokal. Pembangunannya selesai
pada tahun 1902, keunikannya adalah arsitekur bangunan dengan mengikuti
model masjid masa lampau.
3. Danau Kerinci
Kita
dapat melihatnya dari daerah Pesanggrahan, Tanjung Hatta adalah tempat
Bung Hatta menikmati panorama Danau Kerinci dan menanam pohon disana.
Desa Saleman terdapat Rumah Laheik yang merupakan rumah khas Kerinci dan
di sekitar Danau Kerinci terdapat sejumlah batu berukir yang diduga
peninggalan manusia megalit.
Suatu
desa di Kabupaten Kerinci ini memiliki potensi wisata alam dan budaya
yang dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan. Salah satu gunung yang
diberi nama Gunung Betuah memiliki keunikan sebagai gunung yang sangat
sulit didaki. Masyarakat lokal dan turis mancanegara sudah berupaya
namun tetap belum bisa ditaklukkan.
Di
daerah sekitar Gunung Betuah terdapat 5 buah Danau yang masih alami
dengan karakteristik warna air dan jenis ikan yang berbeda pada tiap
danaunya. Contohnya Danau Kaco, yang didalamnya bisa ditemukan Ikan
Semah dan mempunyai tampilan air berwarna biru.
Di kaki Gunung Betuah juga terdapat Hutan Adat yang masyarakat lokal menyebutnya sebagai Hutan Ulu Air. Masyarakat Lempur menerapkan sanksi adat yang ketat bagi perusak Hutan Ulu Air.
Di Desa Lempur Mudik juga terdapat benteng pertahanan Depati Parbo, seorang Pahlawan Perjuangan Kerinci yang bertempur menghadang belanda dari Bengkulu. Perang ini dikenal dengan Perang Menjuto.
Di kaki Gunung Betuah juga terdapat Hutan Adat yang masyarakat lokal menyebutnya sebagai Hutan Ulu Air. Masyarakat Lempur menerapkan sanksi adat yang ketat bagi perusak Hutan Ulu Air.
Di Desa Lempur Mudik juga terdapat benteng pertahanan Depati Parbo, seorang Pahlawan Perjuangan Kerinci yang bertempur menghadang belanda dari Bengkulu. Perang ini dikenal dengan Perang Menjuto.
5. Taman Nasional Kerinci Seblat
Merupakan
perwakilan ekosistem hutan hujan dataran rendah serta beberapa
ekosistem yang khas, memiliki 4000 jenis tumbuhan, terdapat 42 jenis
mammalia, 10 jenis reptillia, 6 jenis amphibia, 6 jenis primate dan 306
jenis burung.
6. Arum Jeram Merangin
7. Taman Nasional Bukit Dua Belas
8. Taman Nasional Bukit 30
9. Hutan Harapan
10. Kota Seberang Jambi
Kota
Seberang akan dijadikan kawasan cagar budaya, karena dipisahkan oleh
Sungai Batanghari memiliki banyak nilai peninggalan sejarah dan budaya
masa lampau, diantaranya rumah tua yang berumur ratusan tahun yang
berarsitektur China dan Melayu. Pusat kerajinan batik Jambi juga
terletak disini.
11. Museum Negeri Jambi
12. Candi Muaro Jambi
13. Taman Nasional Berbak
14. Pulau Berhala
Memiliki
panorama pantai pasir putih dan batuan vulkanik yang sangat indah.
Terdapat pula Benteng peninggalan Jepang pada salah satu bukit di Pulau
Berhala.
0 komentar:
Posting Komentar